Ada empat jenis waterproofing beredar di pasaran yang sebaiknya perlu kamu ketahui.
Jika selama ini kamu telah mengenal beberapa merek waterproofing, maka tidak ada salahnya mengenal lebih jauh berdasarkan jenis nya.
Waterproofing merupakan produk untuk melindungi bangunan dari kerusakan terhadap material hingga struktur.
Fungsi utama waterproofing yakni menangkal paparan sinar ultraviolet matahari, serta hantaman air hujan.
Penting untuk diketahui, bahwa terdapat sejumlah nilai plus minus akan jenis waterproofing yang beredar di pasaran.
Oleh karena itu, mari kita bahas singkat empat jenis waterproofing beredar di pasaran:
1. Waterproofing Coating
Waterproofing coating boleh dikatakan merupakan jenis terpopuler di pasaran, terutama jika kita mendengar beberapa merek tertentu.
Pengaplikasian waterproofing coating tak ubahnya seperti cat, menggunakan kuas ke permukaan.
Waterproofing coating tidak hanya diaplikasikan pada dak beton maupun logam, tapi juga dinding.
Banyak pilihan bahan dari jenis waterproofing coating seperti semen, namun cenderung rapuh.
Selain itu ada pilihan berbahan aspal atau bitumen, namun pengaplikasian nya diperlukan lapisan aci atau semen.
Sedangkan empat jenis waterproofing coating cair menyerupai cat, yakni berbahan acrylic, polymer, polyurethane, serta silicone.
Waterproofing berbahan acrylic dalam aplikasinya diperlukan campuran air, namun rentan ketahanan jangka panjang terhadap cuaca.
Begitu pula waterproofing berbahan polymer dan polyurethane yang diperlukan campuran thinner.
Yang terakhir yakni waterproofing berbahan silicone yang paling praktis pengaplikasian nya tanpa harus mencampurkan dengan material lain.
2. Waterproofing Membran
Waterproofing membran pada intinya menempelkan lembaran khusus pada permukaan dak bangunan.
Lembaran khusus itu berupa gulungan lembaran, lalu ditempelkan ke permukaan melalui pembakaran atau torching.
Terdapat dua pilihan bahan membran yakni fiber dan polyester.
Selain meotode pembakaran, ada pilihan lain yakni self adhesive yang telah ada di lembaran membran, sehingga bisa langsung direkatkan pada permukaan dak.
Waterproofing membran bisa menjadi pertimbangan biaya, karena jumlah bahan yang diperlukan terhadap luasan permukaan.
Selain itu juga diperlukan tenaga ahli dalam proses pengaplikasian nya.
3. Waterproofing Integral
Waterproofing integral diaplikasikan bersamaan dengan pembuatan struktur bangunan, baik berupa dinding, dak atap, maupun kolam renang.
Jenis waterproofing ini berupa bubuk yang dicampurkan dengan bahan beton dalam proses pengecoran.
Terdapat dua pilihan waterproofing integral, yakni crystalline dan plasticiser.
Waterproofing integral jenis crystalline bakal membentuk kristal yang nantinya akan memperkecil pori dan kaliper.
Sedangkan waterproofing integral jenis plasticiser penggunaan nya lebih praktis tanpa campuran air, namun tetap padat.
4. Waterstop
Waterstop memiliki bentuk berupa lembaran panjang dan diaplikasikan pada saat pengecoran pembuatan dak, dinding, ataupun kolam renang.
Terdapat dua pilihan material untuk waterstop yakni plastik PVC atau karet swallable.
Keduanya memiliki sifat fleksibel dan mampu mengikuti bentuk struktur bangunan.
Waterstop berbahan plastik PVC lebih kuat menahan aliran air, sedangkan karet swellable mampu mengembang untuk menutup celah.
Baik waterproofing integral maupun waterstop, hanya bisa diaplikasikan bersamaan dengan pembuatan bangunan maupun struktur baru.
Setelah mengetahui empat jenis waterproofing tadi, maka kamu akan lebih memahami berdasarkan kebutuhan dan benefit yang didapatkan.
Itulah empat jenis waterproofing beredar di pasaran yang sebaiknya perlu diketahui, kamu mau pilih yang mana?