Umumnya terdapat tiga jenis waterproofing wujud cair yang aplikasinya mudah dan praktis.
Adapun tiga jenis waterproofing yang akan dibahas ini, berdasarkan bahan dan wujud berupa cairan mirip cat.
Ketiga waterproofing cair tersebut bisa disebut sebagai lapisan elastomer bersifat elastis, sehingga mampu melindungi bangunan dari suhu dan cuaca.
Karena menyerupai cat, tiga jenis waterproofing cair ini bisa diaplikasikan pada atap bangunan berupa dak, baik beton, logam maupun kayu, serta dinding.
Metode aplikasi tiga jeniswaterproofing cair tersebut mudah dan praktis, dan bahkan bisa dilakukan sendiri.
Peralatan yang dibutuhkan adalah kuas cat biasa ataupun berupa rol, selain tentunya permukaan dak maupun dinding harus dibersihkan terlebih dahulu.
Langsung saja menuju pembahasan tiga jenis waterproofing cair yang beredar di pasaran:
1. Waterproofing Acrylic
Waterproofing acrylic adalah waterproofing berbahan dasar akrilik.
Jenis waterproofing ini merupakan cairan yang mirip dengan cat biasa.
Waterproofing acrylic paling banyak dan mudah ditemukan di pasaran, dengan varian harga jual yang cukup terjangkau.
Keunggulan waterproofing acrylic yaitu tahan terhadap sinar ultraviolet matahari, serta pengaplikasian yang sangat mudah.
Aplikasi waterproofing acrylic sangat fleksibel, baik terhadap permukaan horisontal seperti lantai, maupun vertikal seperti dinding.
Metode aplikasi waterproofing ini bisa menggunakan kuas maupun melalui teknik semprot.
Selain itu, waterproofing acrylic memiliki resiko rendah terhadap keamanan lingkungan, karena mengandung senyawa organik yang mudah menguap.
Namun kelemahan waterproofing acrylic yakni kurang mampu menangkal genangan air, mudah rapuh seiring berjalan nya waktu.
2. Waterproofing Polyurethane
Sama halnya dengan waterproofing acrylic, maka waterproofing polyurethane juga berbentuk cairan seperti cat.
Perbedaan yang ada pada waterproofing polyurethane adalah banyaknya lapisan yang dibutuhkan.
Waterproofing polyurethane membutuhkan sebanyak dua hingga tiga lapis, mulai dari lapisan primer hingga polimer.
Faktor itulah yang menjadi pertimbangan waktu dan tenaga terhadap metode aplikasi waterproofing.
Meski demikian, karakteristik waterproofing polyurethane lebih fleksibel dalam mengikuti bentuk dan tekstur permukaan.
Waterproofing polyurethane bisa menekuk dan bergerak sendiri, setelah proses aplikasi mengikuti permukaan struktur bangunan.
3. Waterproofing Silicone
Waterproofing silicone adalah waterproofing berbahan silikon dan tidak banyak beredar di pasaran.
Jenis waterproofing ini cukup unik, karena berbentuk cairan kental dan tebal namun solid.
Selain itu, harga jual waterproofing silicone tidak murah, meski aplikasi nya sangat praktis hanya satu lapis pengecatan.
Diantara tiga jenis waterproofing cair ini, waterproofing silicone memiliki nilai tersendiri terhadap usia bangunan dalam jangka waktu lama.
Ketahanan terhadap cuaca ekstrem, sinar ultraviolet matahari, genangan air, serta senyawa kimia dan jamur adalah keunggulan utama dari waterproofing silicone.
Waterproofing silicone juga mampu menutup rapat celah kecil, fleksibel mengikuti tekstur permukaan, serta memiliki daya rekat tinggi.
Hanya membutuhkan satu kali lapisan, waterproofing silicone juga cepat mengering pada lapisan luar sesaat setelah aplikasi.
Waterproofing silicone menjadi solusi atasi kekhawatiran saat pengaplikasian pada musim hujan.
Timbul bau tak sedap saat aplikasi dan mudah berbebu, menjadi pertimbangan yang harus dihadapi.
Itulah tiga jenis waterproofing wujud cair yang aplikasinya mudah dan praktis.
One response
[…] artikel sebelumnya, ada tiga jenis waterproofing cair berdasarkan bahan silicone, PU atau polyurethane, serta […]